This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.


5 Tipe wanita yang paling disukai pria

5 Tipe wanita yang paling disukai pria
Cinta. ©2012 Merdeka.com
Kat1
Reporter: Destriyana
Cinta datang dalam kehidupan setiap orang begitu saja. Entah bagaimana, di mana, dan dengan siapa. Namun, sebagai manusia, kita pasti memiliki tipe pasangan ideal yang jadi idaman. Berikut adalah lima tipe wanita yang paling disukai pria, seperti dilansir Boldsky.

1. Pemalu

Seorang pria mudah jatuh cinta pada wanita pemalu, yang tidak mencoba untuk menatap matanya sama sekali. Percayalah, pria benci wanita genit yang berusaha keras menarik perhatian mereka. Bahkan, pria lebih sering mengabaikan tipe wanita semacam ini.

2. Percaya diri

Pria suka wanita yang dapat menjadi dirinya sendiri, tanpa harus berpura-pura. Kejujuran adalah sesuatu selalu dihargai oleh setiap orang. Jadilah dirimu sendiri, ladies!

3. Easy going

Pria suka wanita yang tidak sering menuntut komitmen, terutama mengenai pernikahan atau pertunangan. Masalahnya, sebagian besar wanita tidak suka menunggu terlalu lama. Mereka bahkan akan bertanya tentang pernikahan setelah seminggu pacaran. Hal itu tentu sangat menyebalkan bagi pria. Jadilah wanita yang easy going tetapi serius. Kamu tetap bisa menata masa depan bersama, tanpa harus menuntut pasangan.

4. Lucu

Kebanyakan pria menaruh hati pada wanita yang memiliki humor dan suka bercanda. Tipe wanita semacam ini sering jadi incaran banyak pria karena dianggap sosok yang menyenangkan lho.

5. Bukan shopaholic

Selain bikin saku tipis, wanita shopaholic tuh kadang menyebalkan, egois, dan suka menuntut. Makanya, pria memutuskan untuk menjauh dari tipe wanita sejenis ini. Pria lebih memilih wanita yang tidak gila belanja dan suka merek apa saja.

Ini dia tipe wanita yang jadi idaman kaum pria. Apakah kamu salah satu di antaranya?

0 komentar

Kata Mutiara


Orang berilmu dan beradab tidak akan diam dikampung halaman

Tinggalkan negeri mu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan



Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang


Aku melihat air rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jitak tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran  



Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam

Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Biji emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan 
Imam Syafii

(767-820M)








Wahai Anakku!! Dunia ini bagaikan samudra
tempat banyak ciptaan-ciptaan-Nya yang tenggelam.
Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah.




Jadikan ketakutan mu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkan mu

Kembangkanlah keimanan sebagai layar mu

Logika sebagai pendayung kapal mu

Ilmu pengetahuaan sebagai nahkoda perjalanan mu;
 dan 



Kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan.(Ali bin Abi Thalib

0 komentar

Perbanyakan tanaman Secara In vitro dan Aklimatisasi planlet


1.1              Latar Belakang

            Perbanyakan tanaman pada umumnya dilakukan melalui perbanyakan vegetatif atau generatif. Salah satu perbanyakan vegetatif yaitu kultur jaringan. Perbanyakan ini didasari oleh teori totipotensi sel, yang menyatakan bahwa setiap sel memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.
Keberhasilan perbanyakan tanaman secara in vitro sangat ditentuka oleh media. Pemilihan media yang tepat, serta komposisi hormon tumbuh yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, sangat menentukan hasil perbanyakan yang dilakukan. Media perbanyakan tanaman yang umum digunakan secara in vitro ialah dengan penambahan zat pengatur tumbuh sitokinin tanpa atau penambahan sedikit auksin.
Masa aklimatisasi merupakan masa keritis bagi kelangsungan hidup tanaman hasil kultur jaringan. Aklimatisasi adalah satu tahapan dalam kultur jaringan, yang meerupakan proses adaftasi planlet yang hidup pada kondi aseptik dan heterotof lalu dipindah ke kondisi yang tidak aseptik dan harus hidup dalam kondisi autorotof. Tanaman kultur jaringan hampi tidak pernah berfotosistesis, lapisan kutikula tidak berkembang, jaringan pembuluh antara akar dan pucuk tidak berkembang serta stomata yang belum berfungsi dengan baik. Kondisi tersebut membuat tanaman belum dapat bertahan terhadap proses transpirasi, belum dapat berfotosintesis serta tidak tahan terhadap serangan mikroorganisme.

1.2              Tujuan Praktikum

Agar mahasiswa mengetahui metode dan teknik-teknik dalam perbanyakan tanaman secara in vitro (kultur jaringan), media yang digunakan, dan cara aklimatisasi.



1.3              Bahan dan Alat

a.      Perbanyakan tanaman secara invitro

Bahan yang digunakan adalah tanaman kultur steril dan media MS11 sebagai media tanam. Alat digunakan antara lain yaitu: skalpel, gunting, petiridish dan pinset steril serta bunset dan alkohol semprot.

b.      Aklimatisasi planlet hasil kultur jaringan

Bahan tanaman yang digunakan adalah planlet anggrek yang sudah berakar dan kapas basah serta media tanam(sekam, arang/akar pakis/sabut kelapa/kokopit. Alat yang digunakan adalah pinset dan tray.


1.4               Metode Pelaksanaan

a. Perbanyakan tanaman secara invitro

Pertama yang dilakukan yaitu pembuatan media MS11. Bahan-bahannya yaitu: Zat pengatur tumbuh (ZPT), usur hara makro dan mikro, vitamin(B1), asam-asam amino, bahan pemadat media (Agar-agar), aquades.
Kemudian masukkan semua alat tanam, bunset, media dan bahan kedalam LAFC setelahdisemprot terlebih dahuludengan alkohol 70%. Nyalakan bunsen. Semua alat tanam dipanaskan dengan cara dibakar pada lampu bunset. Panaskan kembali setiap akan dipakai dan setelah dipakai. Keluarkan tanaman dari dalam botol, masukkan ke dalam petiridish yang berisi air steril dan betadin(catatan, jangan buka petiridish terlalu lebar). Tanaman dipotong menggunakan gunting atau skalpel menjadi eksplan stek buku tunggal atau eksplan stek satu tunas aksilar. Tanam eksplan kedalam media MS11. Simpan diruang kultur (Semua prosedur diatas dilakukan dalam laminar air flow cabinet  yang sebelumnya telah disterilisasi dengan sinar UV selama satu jam dan disemprot alkohol 70%.

b.      Aklimatisasi planlet hasil kultur jaringan

Keluarkan terlebih dahulu planlet dari botol dengan menggunakan pinset. Jangan sampai tanaman terluka atau akarnya terpotong. Cuci bersih dengan air, lakukan dengan perlahan dan hati-hati. Bilas berulang kali dan pastikan tidak ada sisa media agar-agar yang menempel diakar. Basahi kapas dengan air lalu masukkan kedalam tray. Letakkan tanaman anggrek diatas kapas basah dengan hati-hati, tutupi akara anggrek dengan kapas basah tersebut. Simpan di ruangan yang terlindung (Green House/ Paranet). Siram setiap hari untuk menjaga kelembaban media.




HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil

a. Perbanyakan tanaman secara In vitro

No
Nama
Tumbuh
1
Ana Yunita
3
2
Fadillah Ramadhani
3
3
Rimna Margaretha
3
4
Warzonta Situngkir
2
5
Hayyu Fitria Maharani
1
6
Parnando A. H.
1
7
Hilmi Zakiri
2
8
Diah Ayu Permatasari
1
9
Angga Kurnia Putra
2
10
Trisnata Nafarudin
3
11
Siti Nurrohmah
2
12
Kodrat
4
13
Dian Anissa
3
14
Lia Marlina
4
15
Crighory Sektya
1
16
Bayu Segara
3
17
Pinni Iyunika S.
4
18
Putri Darminingsih
1
19
Yhara Putri Hidayat
2
20
Astri Anggraeni
3
21
Kiky Firman Ruhyat
1
22
Zaka Satria
1
23
M. Maulana Fadillah
1
24
Wildan Dani
1
25
Adhi Mukhtar
2
26
Adit Aditya
2
27
Harvina nurul Fatimah
0
28
Ade Ary S.
0
29
Giri dwinanto
0
30
Mutiah
0
31
Niputu atika
0
Rata-Rata
2


b.      Aklimatisasi tanaman planlet hasil kultur jaringan

Media
Daya Tumbuh (100%)
Kokofit
100
Arang + Pakis
95
Arang sekam
96

2.2 Pembahasan

a. Perbanyakan tanamn secara in vitro
            Dalam kultur jaringan hal yang perlu diperhatikan ialah keseterilan alat dan kehati-hatian dalam melakukan kegiatan. Sebab kegagalan yang sering ditemukan dalam kultur jaringan khususnya pada praktikum yang telah dilakukan yaitu kontaminasi oleh cendawan. Hal tersebut dapat terjadi akibat dari tidak seterilnya alat yang digunakan pada saat melakukan praktikum dan terbuka lebar dan lama peteridish membuat peluang bakteri semakin besar hinggap pada planlet. Untuk menunjang daya tumbuh tanaman planlet hal lain yang harus diperhatikan ialah media yang digunakn. Harus lengkap unsur makro dan mikronya, ZPT yang digunakan harus sesuai dan juga harus bebas dari kontaminasi.

b. Aklimatisasi planlet hasil kultur jaringan

            Dalam praktikum yang telah dilakukan, media yang paling baik digunakan ialah media kokofit. Media kokofit merupakan media yang paling baik dalam menjaga kelembaban, selain itu media kokofit juga media yang paling mudah untuk ditanami planlet. Hal ini terlihat dari data, dimana planlet yang mati pada media arang + pakis maupun arang sekam diakibatkan rusaknya perakaran planlet dan kekeringan juga terjadi paling cepat pada media tersebut.


DAFTAR PUSRAKA

Gunawan, L.W. 1992. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Undang,DKK. 2012. Penuntun Praktik Pembibitan Tanaman Hortikultura. Institut Pertanian Bogor.Bogor





                                                                                  















LAMPIRAN

DATA AKLIMATISASI TIB A2
Media
Ulangan
Jumlah Tanam
Jumlah Tumbuh
Daya Tumbuh (%)
Kokofit
1
2
2
100
2
2
2
100
3
2
2
100
4
2
2
100
5
2
2
100
6
2
2
100
7
2
2
100
8
2
2
100
9
2
2
100
10
2
2
100
11
2
2
100
12
2
2
100
13
2
2
100
14
2
2
100
15
2
2
100
16
2
2
100
17
2
2
100
18
2
2
100
19
2
2
100
20
2
2
100
21
2
2
100
22
2
2
100
23
2
2
100
24
2
2
100
25
2
2
100
26
2
2
100
27
2
2
100
28
2
2
100
29
2
2
100
30
2
2
100
31
2
2
100
Rata-rata
100
Arang+pakis
1
2
2
100
2
2
2
100
3
2
2
100
4
2
2
100
5
2
2
100
6
2
2
100
7
2
2
100
8
2
2
100
9
2
2
100
10
2
1
50
11
2
2
100
12
2
2
100
13
2
2
100
14
2
2
100
15
2
2
100
16
2
2
100
17
2
2
100
18
2
2
100
19
2
2
100
20
2
2
100
21
2
2
100
22
2
2
100
23
2
2
100
24
2
2
100
25
2
2
100
26
2
2
100
27
2
2
100
28
2
2
100
29
2
2
100
30
2
2
100
31
2
2
100
Rata-rata
98,4
Arang Sekam
1
1
1
100
2
1
1
100
3
1
1
100
4
1
1
100
5
1
1
100
6
1
1
100
7
1
0
0
8
1
1
100
9
1
1
100
10
1
1
100
11
1
0
0
12
1
1
100
13
1
1
100
14
1
1
100
15
1
1
100
16
1
0
0
17
1
1
100
18
1
1
100
19
1
1
100
20
1
1
100
21
1
1
100
22
1
1
100
23
1
1
100
24
1
1
100
25
1
1
100
26
1
1
100
27
1
1
100
28
1
1
100
29
1
1
100
30
1
1
100
31
1
1
100
Rata-rata
90,3

0 komentar